Selasa, 02 Agustus 2011

Budidaya Asparagus dan Pare Putih di Pelaga

Terletak di daerah dataran tinggi bagian utara Badung, Desa Pelaga memiliki potensi dalam bidang pertanian dan juga peternakan. Bukian ialah salah satu dari sembilan banjar yang ada di Desa Pelaga yang dijadikan pusat pembudidayaan tanaman asparagus dan pare putih. Banyaknya jumlah petani asparagus dan pare putih di Bukian serta lokasi yang mudah dijangkau menjadi alasan tempat ini dijadikan pusat pembudidayaan yang juga akan mulai dikembangkan menjadi objek agro wisata.

Lokasi pembudidayaan asparagus dan pare putih terletak kira-kira satu kilometer dari kantor Kepala Desa Pelaga, Jl. Raya Puncak Mangu, ke arah timur atau lurus di pertigaan depan kantor kepala desa jika ditempuh dari Petang.  Asparagus dan pare putih dibudidayakan karena memiliki nilai jual yang tinggi selain mempunyai peran dalam mengatasi beberapa penyakit.
Disini, para pengunjung baik para peneliti maupun pelajar dapat secara langsung mengamati bagaimana tanaman asparagus dan pare putih dibudidayakan. Dengan demikian diharapkan budidaya tanaman ini akan menambah pengetahuan mengenai fungsi dan nilai asparagus dan pare putih. Sehingga tanaman ini akan mampu meningkatkan sumber penghasilan warga setempat yang sebagian besar menekuni bidang pertanian atau perkebunan. Berikut deskripsi singkat mengenai tanaman asparagus dan pare putih:
1. Asparagus

Asparagus menyimpan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Berikut manfaat kesehatan dari asparagus,

-          Kaya nutrisi
Asparagus mengandung banyak nutrisi, kaya serat, folat, vitamin A, C, E dan K, serta chromium, dan mineral yang meningkatkan kemampuan insulin untuk mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel.

-          Memiliki zat antikanker
Merupakan sumber sangat kaya glutation, suatu senyawa detoksifikasi yang membantu memecah karsinogen dan senyawa berbahaya lainnya seperti radikal bebas. Inilah sebabnya mengapa konsumsi asparagus dapat membantu melindungi dan melawan bentuk-bentuk kanker tertentu, seperti tulang, payudara, laring usus, dan kanker paru-paru.

-          Kaya antioksidan
Antioksidan dalam asparagus menduduki peringkat teratas di antara buah-buahan dan sayuran karena kemampuannya untuk menetralisir radikal bebas yang merusak sel. Ini, menurut penelitian pendahuluan, dapat membantu memperlambat proses penuaan.

-          Memiliki sifat antipenuaan
Karena memiliki sifat anti penuaan, asparagus sering dijadikan menu vegetarian yang lezat . Tak hanya itu, asparagus dapat membantu otak kita untuk memerangi penurunan kognitif. Seperti sayuran hijau pada umumnya, asparagus mengandung folat, yang bekerja dengan vitamin B12 yang biasa ditemukan pada ikan, daging unggas, dan susu untuk membantu mencegah kerusakan kognitif. Dalam sebuah studi dari Tufts University, orang dewasa dengan tingkat sehat folat dan B12 dilakukan uji kecepatan, hasilnya, mereka yang mengasup folat sehat dan B12 memiliki respon uji kecepatan lebih baik dan fleksibilitas mental yang baik.

-          Diuretik alami
Salah satu manfaat lebih dari asparagus mengandung tingkat tinggi asparagin asam amino, yang berfungsi sebagai diuretik alami. Meningkatkan buang air kecil tidak hanya melepaskan cairan tetapi membantu membersihkan tubuh dari kelebihan garam. 


Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang menderita edema (akumulasi cairan dalam jaringan tubuh) dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Namun, perlu Anda tahu, mengonsumsi asparagus bisa menyebabkan bau urin yang kuat.
Demi mengasup manfaat asparagus secara maksimal, ada tips memasak agar nutrisi dan antioksidan di dalamnya tidak hilang. Memasak dengan cara dipanggang atau ditumis tanpa air bisa menjaga kandungan antioksidan dalam asparagus. Dan nikmati asparagus tanpa garam, mentega atau saus untuk mendapatkan hasil maksimal dari sifat diuretik. Sebab, garam dapat menyebabkan retensi air pada beberapa orang.

2. Pare Putih
 
Rasa pare yang pahit seringkali dijadikan alasan orang-orang menghindari sayur yang juga termasuk buah ini. Hanya segelintir orang saja yang menyukainya. Hal ini dikarenakan rasanya yang pahit sulit dihilangkan, meskipun sudah dicoba hilangkan dengan cara diremas dengan garam.

Pare banyak sekali jenisnya, mulai dari pare putih atau pare Bodas, pare hijau atau pare kodok, dan juga pare ular atau pare belut. Untuk jenis pare putih ini, rasanya cenderung tidak terlalu pahit jika dibandingkan dengan pare hijau lainnya. Namun ketiga jenis pare ini tetap memiliki khasiat yang serupa.
Dibalik rasanya yang pahit dan tampilannya yang sedikit aneh, ternyata pare mampu mengobati diabetes. Tentu saja penyakit diabetes yang masih dalam taraf ringan, dan si penderita belum tergantung dengan suntikan insulin. Momordisin, sejenis glukosida yang terkandung dalam pare mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu pankreas menghasilkan insulin.
Selain itu, pare juga mengandung betakaroten dua kali lebih besar dari brokoli. Sehingga mampu mencegah timbulnya penyakit kanker dan mengurangi resiko terkena serangan jantung ataupun terinfeksi virus. Pare juga digunakan sebagai obat gangguan pencernaan dan minuman penambah semangat. Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus. Bahkan pare telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal kencing manis.

Budidaya Padi Gogo Organik sebagai Cermin Simantri Oleh Kelompok Tani Lembu Sari

Pemerintah Badung Utara sesuai dengan aturan tata ruang menetapkan Desa Pelaga sebagai desa pertanian yang sebagian besar pendapatannya bersumber dari bidang pertanian. Salah satu banjar di Desa Pelaga yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian ialah banjar Auman.  Banjar Auman terletak 8 kilometer jika ditempuh dari kantor desa Pelaga dan memiliki luas kurang lebih 432 ha dengan 95% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Keadaan geografisnya yang cukup bagus dibandingkan dengan banjar lain di desa Pelaga juga mendukung berkembangnya sistem pertanian di Banjar Auman. 
Di banjar inilah terbentuk sebuah kelompok tani yang cukup sukses dengan peternakannya berdasarkan sistem pertanian yang terintegrasi alias simantri. Kelompok tani tersebut bernama kelompok tani Lembu Sari.  Setelah sukses dengan produksi pupuk organik hasil olahan kotoran sapi dan bio urine olahan air seni sapi, awal bulan Agustus kelompok tani Lembu Sari mencoba membudidayakan padi gogo organik. Pupuk yang akan dipakai dari awal penyiapan lahan sampai waktu panen ialah 100 % merupakan bahan organik.
      
Padi gogo dipilih untuk dibudidayakan disini karena padi gogo dapat dibudidayakan pada lahan kering yang sesuai dengan keaadaan geografis desa Pelaga yang sulit air. Pada sistem budidaya padi gogo seolah-olah kita anggap tanaman padi seperti tanaman palawija. Sehingga kebutuhan air dalam sistem ini sangatlah minim. Kelebihan sistem tanam gogo dibanding sistem sawah diantaranya adalah penghematan tenaga kerja tanam, penghematan tenaga kerja pemeliharaan dan tentunya lebih menghemat waktu.
Sebelumnya, budidaya padi gogo memang sudah ada di desa Pelaga namun bukan bersifat organik. Menimbang ketersediaan pupuk organik dan bio urine produksi sendiri maka munculah ide akan membudidayakan padi gogo organik tanpa pestisida dan pupuk kimia lain. Budidaya padi gogo organik ini sekaligus untuk menerapkan program simantri juga mendukung pemerintah yang bertujuan menjadikan Bali clean and green.
Dibudidayakannya padi gogo organik, diharapkan akan menghasilkan produk unggul yang lebih berkualitas dan bergizi bebas dari bahan kimia. Dalam perkembangannya budidaya padi gogo organik dapat menginspirasi daerah lain khususnya di desa Pelaga dan Bali sehingga kesehatan dan perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan.

Minggu, 31 Juli 2011

Air Terjun Nungnung


Air terjun Nungnung berlokasi di banjar Nungnung, Desa Pelaga Kecamatan Petang, Badung.  Jaraknya kurang lebih 40 kilometer sebelah utara kota Denpasar dengan ketinggian 900 mter di atas permukaan laut. Objek Wisata ini terletak di desa yang sama dengan lokasi Jembatan Bangkung yang diklaim sebagai jembatan tertinggi di Asia yang letaknya kira- kira 5 km dari Nungnung. Di desa ini pula terdapat Bagus Agro Wisata yang menyuguhkan keindahan alam pertanian dan pesona pegunungan yang asri.
Air terjun Nungnung terletak kira-kira 6 km sebelum Bagus Agro. Air terjun ini memiliki ketinggian 50 meter dan luas 0,4 hektar dengan debit air cukup besar . Untuk mencapai lokasi air terjun pengunjung akan disuguhkan panorama persawahan berbukit sekitar 2 Kilometer dari jalan raya. Air terjun Nungnung adalah salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi bagi penggemar wisata trekking, karena untuk sampai ke lokasi air terjun kita harus menyusuri tangga yang jumlahnya lumayan banyak, sehingga kita bisa sampai turun ke lembah sungai dan dapat melihat air terjun dari jarak dekat.
Fasilitas tangga menuju air terjun sudah cukup memadai. Semak belukar di samping kanan kiri membangkitkan jiwa petualang sehingga lebih berkesan. Rasa letih setelah menuruni tangga akan terbayar oleh keindahan air terjun yang dihiasi dengan bebatuan besar memantulkan jatuhnya air. Air terjunnya sendiri terletak di lembah yang lebih mendekati gua, dengan suasana hijau daun dan lelumutan. Setelah puas melihat air terjun, selanjutnya wisatawan dapat menikmati makan siang atau sekedar melepas lelah di bale-bale kecil yang disediakan di sepanjang jalan setapak.
Air terjun ini mulai di promosikan sebagai tempat wisata sejak tahun 1996. Kondisi sarana dan prasarana air terjun nungnung semakin banyak mengalami perubahan, seperti adanya berbagai fasilitas-fasilitas tambahan lainnya untuk menunjang objek wisata ini. Karena letaknya didaerah pedesaan, menambah keeksotikan dan keindahan yang menjadikan air terjun ini menarik untuk dikunjungi. Sekalinya berkunjung kesini akan menjadi pengalaman yang sangat mengesankan, apalagi bila wisatawan juga mengunjungi objek wisata lain yang ada di desa Pelaga seperti Bagus Agro Wisata, Jembatan Bangkung, Bukian dan Auman yang tempat pembudidayaan asparagus, pare putih dan padi gogo.

Sabtu, 30 Juli 2011

Agro Wisata Bali Modern di Desa Pelaga

Berlokasi di sebuah hutan yang tenang dan subur, di pegunungan Pucak Mangu 750 meter di atas permukaan laut, Bagus Agro Wisata memiliki daya tarik wisata baru di Bali yang dibangun dalam konsep Pertanian berdasarkan Tri Hita Karana, budaya Bali asli. Tempat ini adalah objek wisata agro modern dengan luas lahan lebih dari 18 hektar di desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
                                                                          
kobon
Udara segar pegunungan dan panorama yang indah sekitar pertanian organik dihiasi dengan bunga berwarna-warni berbagai buah-buahan tropis dan sayuran, Bagus Agro menerapkan sistem irigasi tetes, sistem yang berbeda dengan sistem  Subak. Sistem irigasi tetes air memungkinkan pengiriman yang tepat dan dapat menyesuaikan air untuk tanaman tertentu, sehingga meningkatkan efisiensi air. Untuk mendukung Sistem Pertanian Organik diterapkan di daerah ini, ternak telah dikembangkan juga, di mana sapi, babi, ayam negeri dan berbagai jenis ikan dikembangbiakkan. Suasana segar dan alam di sekitar panorama 'emeraldish' hutan berbukit dihiasi oleh air terjun sungai yang jernih menciptakan tempat fantastis yang cocok untuk berkemah dan petualangan yang tak terlupakan.


Tersedia lima restoran yang dapat menampung hingga 300 orang untuk makan siang atau makan malam. Kapasitas dari restoran masing-masing 50 orang untuk Terrace Restaurant, 80 orang untuk setiap Fine Dining Restaurant (2 bangunan), dan lebih dari 150 orang bisa ditampung di Balai Wantilan. Masakan lezat baik Bali atau Barat khusus disajikan untuk memanjakan selera Anda. Anda dapat mengatur momen khusus oleh layanan kami di restoran-setiap kesempatan yang Anda inginkan, pesta ulang tahun, ulang tahun, pertemuan keluarga dan sebagainya. Nikmati pula fasilitas panggang-memanggang di gazebo tradisional kita, 'saung'.

Empat Rumah Mewah yang hangat melengkapi akomodasi di tempat ini. Kayu konstruksi dikombinasikan dengan fasilitas yang nyaman: kamar yang dirancang dengan baik, menyenangkan beranda dengan tempat tidur, kamar mandi dengan fasilitas umum, dan kolam renang cantik dengan latar belakang hutan perbukitan yang subur-semua menciptakan suasana yang tentram dan menyenangkan untuk liburan Anda.

Anda dapat mengatur pertemuan lokakarya, yang sempurna, atau seminar, dll dengan fasilitas yang baik.
Ada tempat pertemuan dilengkapi dengan fasilitas pertemuan. Kursi di ruang pertemuan dapat diatur ke dalam konstruksi yang diharapkan dan dekorasi kamar juga tersedia.
Ada beberapa kegiatan rekreasi  yang dapat dilakukan terutama kegiatan petualangan seperti: berkemah, bersepeda, trekking, arung jeram dilengkapi dengan peralatan halus.
Kami menyediakan Anda Agro wisata dan beberapa demo pembuatan produk tradisional. Anda dapat mendapatkan pengalaman menarik dari 'Demo Membuat Minyak Kelapa ' disebut Nandusin atau 'Demo Membuat Kue Lak Lak Bali' yang tidak pernah Anda lihat di wilayah asal Anda. Kami juga memiliki Tim Building Ground yang tersedia sehingga Anda dapat mengatur tur outbound untuk staf perusahaan Anda dalam tujuan untuk menyegarkan dan meng-up grade sikap kooperatif dan disiplin diri. Bagus Agro Wisata ialah pilihan yang tepat untuk liburan Anda yang menawarkan keindahan alam pertanian.

Jembatan Tukad Bangkung


Ini dia jembatan yang ramai dijuluki jembatan terpanjang di Bali dan bahkan yang tertinggi di Asia, Jembatan Bangkung. Jembatan ini terletak di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung, Bali. Dikatakan sebagai jembatan terpanjang di Bali dan tertinggi di Asia tampaknya memang sebutan yang pantas dan sudah diakui oleh masyarakat luas. Jembatan ini memiliki panjang sampai 360 meter, dengan lebar 9,6 meter, dan ketinggian pilar mencapai 71,14 meter dengan pondasi yang menancap sampai ke bawah tanah sedalam 41 meter. Lebih lagi, karena jembatan ini memakai teknologi balanced cantilever, dengan estimasi usia pakai mencapai 100 tahun.

Desa yang terletak di ujung kabupaten badung, dengan Jembatan Bangkungnya kini bisa terhubung lebih cepat dengan kabupaten Bangli yaitu daerah Kintamani setelah melewati desa tetangga yaitu desa Belok Sidan. Jembatan ini didesain terbuka tanpa tutup dengan tujuan agar pelancong dapat yang berminat singgah maupun sekadar lewat dapat melihat panorama pegunungan yang alami di desa Pelaga.
Tak tanggung-tanggung rupanya biaya pembangunan jembatan ini sampai memakan Rp. 46 Milyar. Dana sebanyak itu berasal sari APBD Provinsi Bali dengan system multiyears sejak tahun 2001 lalu. Biaya sebanyak itu rasanya tidak sia-sia mengingat dengan dibangunnya jembatan ini jarak tempuh antar kabupaten dan desa menjadi 6 kilometer lebih dekat daripada jarak tempuh sebelum jembatan ini dibangun. 

Selain berfungsi dalam bidang perhubungan kini Jembatan Bangkung dijadikan sebagai lokasi wisata alternatif masyarakat di sekitar Badung, Denpasar, Bangli dan Tabanan. Masyarakat ingin melihat sendiri jembatan yang tertinggi di Asia. Julukan itu rupanya merupakan kebanggaan sendiri bagi masyarakat karena dengan demikian nama daerahnya semakin dikenal.
Melihat kedatangan wisatawan lokal Bali yang dating dan berfoto di jembatan Bangkung, penduduk sekitar pun berinisiatif mendirikan kios makan dan mini market di area sekitar Jembatan. Dibangunnya Jembatan Bangkung ke depannya tidak menutup kemungkinan mampu mendatangkan penghasilan bagi masyarakat maupun desa Pelaga. Hal itu tentunya perlu mendapat perhatian dari pemerintah setempat agar lebih menggali potensi di lokasi.


Pelaga, Desa Berpotensi Wisata Alam




Pelaga ialah sebuah desa yang termasuk kecamatan Petang yang terletak paling ujung utara Kabupaten Badung. Lokasi desa Pelaga dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan jarak tempuh 15 Km dari kecamatan Petang dan 46 Km dari pusat kota Denpasar. Terletak pada dataran tinggi yang berbukit hijau dan memiliki tingkat polusi yang masih sangat rendah.
Pelaga menawarkan agro wisata yang sangat menarik dengan ekologinya yang indah dan utuh. Kegiatan hortikulturnya begitu luas dan beraneka ragam seperti sayur-mayur, kopi, panili, jagung, strawberi dan sebagainya lebih menambah keindahan pemandangan dengan suasana lingkungan yang asri.
Desa ini memiliki luas 3545,204 Ha terdiri dari sembilan dusun/banjar antara lain; Nungnung, Kiadan, Pelaga, Bukian, Tinggan, Tiyingan, Semanik, Auman dan Bukit Munduk Tiying. Tofografi desa ini membuat desa ini memiliki pemandangan yang indah dan suhu yang nyaman dan cocok untuk me-refresh pikiran setelah berkutat dengan aktivitas yang menjemukan di kota.

            Tempat ini memiliki potensi wisata yang indah dan alami. Dari banjar Pelaga dan Bukian, Gunung Agung terlihat berdiri kokoh sebelah timur dengan matahari pagi yang terbit memancarkan cahaya hangat dan warna cantik yang lembut. Hamparan perkebunan yang rapi menambah pesona indahnya panorama alam perbukitan. Panorama serupa dapat dijumpai di sebelah barat desa pelaga yaitu berupa pengunungan yang berundak hijau nan subur. Batas sebelah utara desa Pelaga yaitu hutan lindung milik Negara dan pura Puncak Mangu yang memiliki panorama asri persawahan.